Menteri ESDM Terima Anugerah Konservasi dari Kampus, Presiden BEM Beri Kartu Merah dan Tiup Peluit: Harusnya Anugerah Perusak Konservasi!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kegiatan pemberian penghargaan untuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) heboh, Kamis (8/6/2023). Hal ini dipicu oleh protes secara tiba-tiba oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fajar Rahmad Sidik.
Saat acara berlangsung, Fajar berdiri meniup peluit dan mengacungkan map merah sebagai simbol 'kartu merah'. Tindakan tersebut juga diikuti oleh rekan-rekan Fajar lainnya dari BEM Unnes.
Mereka meneriakkan protes kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan diberikan penghargaan Anugerah Konservasi dari jajaran petinggi Unnes.
"Seharusnya bukan Anugerah Konservasi yang diberikan, tapi Anugerah Perusak Konservasi. Ini piagamnya sudah kami siapkan juga," teriak Fajar.
Aksi Fajar ini langsung membuat pihak keamanan kampus membawanya keluar Gedung Auditorium Unnes Sekaran, Gunung Pati, Semarang.
Fajar menyebut aksi penolakannya bukan tanpa alasan. Ia mengaku muncul karena adanya kebijakan Kementerian ESDM yang lebih banyak mengarah pada perusakan lingkungan, seperti halnya izin pertambangan yang dikeluarkan di Pegunungan Kendeng di Rembang dan Wadas di Purworejo.
"Ketika seluruh warga di seluruh penjuru Tanah Air berkomitmen untuk menjaga seluruh alam nya dan merawat nilai nilai konservasi justru berbanding terbalik dengan ESDM yang dengan sembrono merusak alam," kata Fajar.
Dia pun menyebut sejumlah contoh seperti kasus tambang Wadas, Geothermal di Dieng, dan Kendeng. (*)