Kain Hitam dan Tongkat Kayu Jadi Barang Bukti Tewasnya Mahasiswa PCR di Pulau Cinta, Polisi Periksa 14 Orang
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kepolisian mengusut kasus tewasnya mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) Chandra Ari Kusuma (19) yang tenggelam di Sungai Kampar, Pulau Cinta pada Sabtu (3/6/2023) lalu. Jenazah Chandra baru berhasil ditemukan, Rabu (7/6/2023) setelah dilakukan pencarian lebih empat hari lamanya.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya kain hitam penutup mata serta tongkat kayu dan besi.
Kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 14 orang saksi dalam kasus kematian saat kegiatan organisasi kelembagaan mahasiswa tersebut. Sebanyak 13 orang merupakan unsur mahasiswa dan seorang dari dosen yakni Kepala Prodi Fakultas Teknik Listrik Politeknik Caltex Riau (PCR).
"Sebanyak 14 saksi sudah diperiksa. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kronologis kejadian," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya kepada media, Kamis (8/6/2023).
Kronologi Tenggelamnya Korban
Nandang menjelaskan, insiden tenggelamnya Chandra diawali saat korban bersama rekannya Ari Dodi Romeo, Fikri Nakwan Rosandri, Septia Riandra Mandala diperintahkan seniornya untuk membersihkan badan di sungai. Sebelumnya mereka berendam di kubangan lumpur pada Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 11.00 WIB lalu.
Lalu salah satu senior menyuruh korban bersama para rekannya menutup mata menggunakan kain hitam dan memegang tongkat, dipandu oleh senior Rizal Akbar hingga masuk ke sungai.
Saat itu salah seorang mahasiswa yang mendampingi korban mengaku tak bisa berenang dan meminta ke tepi sungai. Namun tak lama terdengar teriakan minta tolong dari korban dan rekannya.
"Teman korban dan Aldi Pratama langsung berusaha menarik Septia Riandra Mandala. Sedangkan Fikri dan Ari Dodi ditolong oleh senior David. Akan tetapi korban (Chandra) tidak dapat ditolong dan langsung hanyut," tutur Nandang.
"Berdasarkan pemeriksaan Ketua Panitia, Wadi Muhammad Zaki, acara pengukuhan calon anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR tersebut bukanlah kegiatan resmi kampus karena tanpa sepengetahuan pihak kampus.
Pencarian 4 Hari
Diwartakan sebelumnya, setelah melalui pencarian selama 4 hari, akhirnya Candra Ari Putra (19) yang tenggelam di Sungai Kampar, Pulau Cinta ditemukan, Rabu (7/6/2023). Mahasiswa Politeknik Caltex Riau tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh Tim Gabungan Basarnas Pekanbaru.
Kepala Basarnas Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya, jenazah Chandra ditemukan berada pada koordinat 0°22'58.6"N 101°25'15.6"E. Jaraknya sekitar 200 meter ke arah hilir dari lokasi kejadian. Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 6 sore tadi.
"Korban dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru. Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR ditutup," kata I Nyoman kepada wartawan.
Upaya pencarian Candra Ari Kusuma yang hilang tenggelam di Sungai Kampar, telah dilakukan lebih 9 kilometer dari hulu dan hilir lokasi tenggelamnya korban. Tim mengalami hambatan dalam proses pencarian. Mulai dari lebarnya badan sungai dan arus air sungai yang kencang.
"Apalagi, diduga banyak akar batang pohon di dalam badan sungai. Jadi, ini termasuk menyulitkan proses pencarian," kata Humas Basarnas Kukuh Widodo, Selasa kemarin.
Selain itu, kondisi cuaca hujan saat ini juga menyebabkan kualitas air menjadi keruh. Akibatnya, tindakan penyelaman ke dalam sungai tidak efektif karena jarak pandang yang sangat pendek.
"Hujan turun membuat air keruh. Kita sudah lakukan penyelaman pada titik-titik tertentu. Tapi, jarak pandang dalam air sangat pendek. Tidak efektif," tegas Kukuh.
Kegiatan Tanpa Izin Kampus PCR
Diwartakan sebelumnya, Candra yang merupakan mahasiswa PCR semester dua Program Studi Sarjana Terapan Teknik Listrik, hilang di Sungai Kampar, Sabtu pekan lalu.
Saat itu, korban sedang mengikuti kegiatan yang diinisiasi Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR dalam bentuk kegiatan perkemahan dan outbound di sekitar Pantai Cinta, Teluk Jering, Tratak Buluh, Kampar.
Namun, pihak kampus mengklaim tidak ada koordinasi dengan mahasiswa terkait pelaksanaan kegiatan itu.
"Kegiatan yang ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik ini dilakukan di luar koordinasi, tanpa sepengetahuan, tanpa izin dan tanpa persetujuan dari pihak Kampus PCR," kata Kepala Bagian Kemahasiswaan PCR Satria Perdana Arifin kepada media, Senin (5//62023).
PCR siap bekerja sama dengan para pihak pemangku kepentingan dalam investigasi kejadian ini.
"PCR akan melakukan langkah-langkah yang terukur dan melakukan evaluasi mendalam terhadap kejadian ini sesuai mekanisme serta regulasi yang berlaku di PCR," ungkapnya.
Ia mengatakan keluarga besar PCR menyampaikan prihatin dan empati mendalam khususnya untuk korban dan keluarga korban atas terjadinya musibah ini. (*)