Heboh Warga Rokan Hilir Dipicu Aroma Wewangian Dihubungkan dengan Mistis, Ternyata Pohon Ini Sedang Berbunga
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Aroma wewangian bunga membikin geger warga dunia maya khususnya di Kabupaten Rokan Hilir. Tidak sedikit pihak yang menghubungkan munculnya wewangian alam itu dengan hal-hal mistis.
Ternyata, setelah ditelisik, wewangian itu berasal dari sebuah pohon yang tengah berbunga. Warga setempat menyebutnya dengan nama pohon Pule.
Di laman sosial media Facebook, akun Yanty Az Zahra Yanty dalam postingannya menyebutkan bahwa aroma wangi itu bersumber dari bunga pohon Pule yang sedang musim berbunga.
Dalam video yang ia posting, terlihat suaminya sedang memetik bunga dari pohon Pule. Dari keterangan postingannya, dia membenarkan bahwa aroma bunga pohon Pule itu sangat wangi.
Karena penasaran, bunga tersebut diambil oleh suaminya dan benar saja semerbak wangi seperti apa yang sedang ramai diperbincangkan oleh netizen di sosial media Facebook.
"Yg pada penasaran wangi apa bauk apa
Ne loh weee,,, lagi musim bunga pule.
Pas pulak ketepatan pulang kerja ketemu pohon nya,, kalo di tanyak wanginya, Wangiiiiiiiiii bangettttt shayy,,,
Berhenti koq kami pas di bawah pohon nya. Penasaran aq di ambil paksu koq bunga nya
Neee lohh dek,, wangi kann?? 😆. Ne lg musim,, jd semerbak wangi nya. Heboh loh di fb awaq bilang😆☺," tulis akun Yanty, Senin (5/6/2023).
Saat dikonfirmasi melalui messenger, akun Yanty Az Zahra Yanty mengaku bahwa pohon Pule yang sedang berbunga itu berada di wilayah Kabupaten Rokan Hilir, tepatnya di Dusun Simpang Acong Kepenghuluan (Desa) Murini Makmur Kecamatan Bagan Sinembah.
Aroma wewangian itu juga sempat bikin heboh warga di wilayah Pekanbaru tepatnya di seputaran daerah Rumbai menuju jembatan Leighton 4 arah Jalan Jenderal Sudirman pada Jumat (2/6/2023) lalu.
Di sosial media, aroma wewangian seperti rempah-rempah untuk bayi itu juga merebak ke berbagai daerah lain selain Riau.
Tentang Pohon Pule
Pulai atau Pule dalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. Pohon ini merupakan jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatera.
Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo dan jelutung. kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembap, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dan ukiran serta patung.
Dilansir dari laman wikipedia, pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lainnya.
Obat Demam
Pohon pulai dapat mencapai tinggi batang hingga 40 meter. Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat.
Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm. Bunganya mekar biasanya pada bulan Oktober dan memiliki aroma yang harum.
Biji dari pulai berbentuk oblong dan berambut. Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup banyak.
Kulit batang pada pulai berwarna coklat keabu-abuan. Sementara bagian dalam batangnya berwarna kuning. Batang pulai menghasilkan getah berwarna putih susu. Bunga pulai merupakan tipe bunga majemuk, dengan kelopak bulat telur, berwarna putih kekuningan. Akar atau yang disebut dengan jangkar tanaman berbentuk tunggang dan berwarna coklat.
Tanaman pule bermanfaat sebagai obat demam dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Ekstrak kulit batang mengandung zat bermanfaat, seperti flavonoida, saponire, dan polifenol.
Pembuatan obat demam didapatkan melalui pencucian dan perebusan kulit batang sebanyak 10 gr, dengan 1 gelas air selama 15 menit. (R-01)