Ini Respon Ganjar Pranowo Soal Kabar Hubungan Megawati-Jokowi Retak Usai Pencapresan Dirinya Sebelum Lebaran
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo angkat bicara soal isu retaknya hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri. Isu panas ini diungkap media internasional The Strait Times pekan lalu. Media tersebut menulis keretakan antara Jokowi dan Megawati pascadeklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres pada 21 April 2022 lalu l.
Ganjar mengklaim tidak ada keretakan maupun perbedaan pendapat mengenai pencalonan dirinya oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Tidak (tidak ada keretakan- red). Kita kompak, kita solid, bahkan makin solid," tegas Ganjar Ganjar usai menghadiri Konsolidasi Akbar Pemenangan Pemilu yang digelar DPD PDIP Jakarta di Hall Basket Senayan, Minggu (4/6/2023).
Menurut Ganjar, kader di bawah mulai dari ranting hingga anak ranting justru sudah bergerak dan merapatkan barisan demi memenangkan dirinya menjadi presiden 2024.
Bahkan, kata Ganjar, PDIP menargetkan menang spektakuler yaitu hattrick pilpres dan pemilu legislatif. Bahkan, saat ini, Ganjar mengeklaim dukungan terus mengalir, baik dari relawan dan partai politik.
"Saya baru 44 hari disampaikan (dideklarasikan) Ibu Mega sehingga sekarang masih berproses dan makin solid. Insyaallah ada beberapa partai lagi bergabung," ujar Ganjar.
Ganjar memastikan hingga hari pencoblosan 14 Februari mendatang, dirinya bersama pendukung dan partai politik terus blusukan turun ke masyarakat.
Hal tersebut juga sesuai instruksi Megawati Soekarnoputri untuk turba alias turun ke bawah. Ganjar meminta pendukungnya menyapa berbagai kelompok seperti tukang cukur rambut, juru masak, masyarakat di gang-gang sampai milenial dan Gen Z.
Hasil blusukan akan menjadi program pemerintahannya kelak di tahun 2024-2029.
"Maka denyut nadi yang ada di masyarakat betul-betul bisa kita tangkap. Sehingga kelak kemudian ini bisa kita menjadi cerita untuk kemudian dibuatkan dalam sebuah program," kata Ganjar.
Ganjar memastikan hingga hari pencoblosan 14 Februari mendatang, dirinya bersama pendukung dan partai politik terus blusukan turun ke masyarakat.
Hal tersebut juga sesuai instruksi Megawati Soekarnoputri untuk turba alias turun ke bawah. Ganjar meminta pendukungnya menyapa berbagai kelompok seperti tukang cukur rambut, juru masak, masyarakat di gang-gang sampai milenial dan Gen Z.
Hasil blusukan akan menjadi program pemerintahannya kelak di tahun 2024-2029.
"Maka denyut nadi yang ada di masyarakat betul-betul bisa kita tangkap. Sehingga kelak kemudian ini bisa kita menjadi cerita untuk kemudian dibuatkan dalam sebuah program," kata Ganjar.
Sekjen PDI Perjuangan Membantah
Isu adanya keretakan internal PDIP diungkap melalui media internasional The Strait Times. Terjadi keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keretakan ini terkait dengan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Megawati dinarasikan telah 'mengesampingkan' peran Jokowi dalam memilih cawapres untuk Ganjar.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara soal isu keretakan di internal partai antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasto memastikan isu tersebut muncul karena ulah orang-orang yang mempunyai kepentingan politik.
"Media kan dari narasumber, narasumber ini kan tidak disebutkan namanya, sehingga punya kepentingan-kepentingan politik tertentu pasti dari orang per orang yang memang punya kepentingan politik sendiri," kata Hasto usai acara konsolidasi PDIP DKI Jakarta di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023).
Hasto menegaskan hubungan antara Megawati dan Jokowi sejauh ini baik-baik saja. Hasto menyebut hubungannya keduanya seperti ibu dan anak.
"Tapi di dalam praktiknya selama ini hubungan sangat baik, Jokowi juga ngomong kalau hubungannya dengan bu Mega ini seperti ibu dan anak. Kemudian mas Gibran, mas Bobby juga nyaman bersama PDI Perjuangan all out," Tandasnya. (*)