Megawati Tegaskan Lagi ke Ganjar: Awas Kalau Kamu Gak Ngomong Kader Partai Petugas Partai!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali mengingatkan posisi Ganjar Prabowo sebagai calon presiden yang diusung dalam pilpres 2024 mendatang. Ia menegaskan bahwa Ganjar adalah merupakan kader partai dan juga petugas partai.
Menurutnya, pertimbangan dalam menunjuk calon presiden bukan semata demi kepentingan PDI Perjuangan. Namun yang paling pokok adalah kemaslahatan negara.
"Jadi kalau saya pilih Pak Ganjar, itu bukan (kepentingan PDI Perjuangan). Meskipun saya bilang, Awas kalau kamu gak ngomong ya, kamu kader partai, petugas partai sama seperti saya juga. Nah, untung Beliaunya (Ganjar) nurut,” kata Megawati dalam pertemuan bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan disiarkan lewat channel YouTube PDI Perjuangan, Jumat (2/6/2023).
Menurutnya, urusan memilih capres harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Tujuannya yakni memastikan keberlanjutan kepemimpinan nasional.
Ia berulang kali menegaskan, urusan capres bukan semata menjadi kepentingan bagi PDI Perjuangan, namun demi untuk kepentingan bangsa.
Predikat sebagai petugas partai diberikan kepada kader PDI Perjuangan yang mendapat penugasan dalam kekuasaan pemerintahan. Hal yang sama juga disematkan untuk Joko Widodo (Jokowi) yang pada pilpres 2014 dan pilpres 209 diusung oleh PDI Perjuangan.
Kala itu, Megawati juga menyebut kalau Jokowi adalah petugas partai. Yakni kader partai yang ditugaskan menjalankan tujuan negara berdasarkan konstitusi dan ideologi negara.
Julukan petugas partai tersebut menjadi dialektika di kalangan politisi dan masyarakat. Bahkan, sejumlah lembaga survei politik menyebut predikat petugas partai telah membuat elektabilitas capres Ganjar Pranowo anjlok.
Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga melakukan pertimbangan yang mendalam dalam menunjuk calon wakil presiden. Ia mengungkit soal penetapan Jusuf Kalla saat mendampingi periode pertama pemerintahan Jokowi pada 2014-2019.
Sama halnya ketika dirinya juga menunjuk KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres mendampingi Jokowi dalam pilpres 2019 silam.
"Kan faktanya pemerintahan berjalan baik. Dan sekarang sudah hampir selesai, pemerintahan berjalan baik. Jadi, pertimbangan saya bukan hanya untuk kepentingan PDI Perjuangan saja, tapi untuk kemaslahatan Nusantara yang bernama Republik Indonesia," tegas Megawati.
Karena itu, sebagai Ketua Umum partai, Megawati menyebut dirinya mesti memikirkan terlebih dulu sebelum menetapkan calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
“Persoalannya saya mikir terus, karena menurut saya kok banyak amat ya yang jadi cawapres. Jadi saya mesti pilih dulu satu-satu. Jadi yang terbaik bukan bagi partai, tapi untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” kata Megawati. (*)