Cewek Pesanan MiChat di Pekanbaru Bikin Ulah Lagi, Peras dan Aniaya Pemesan Kencan Bekerja Sama dengan 4 Pria
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Aksi cewek diduga penjajah seks yang dipesan melalui aplikasi pertemanan MiChat di Pekanbaru kian parah dan merajalela. Profesi mereka tak lagi murni sebagai penawar jasa kepuasan syahwat, namun sudah merambah pada tindakan kriminal: pemerasan dan kekerasan.
Yang terbaru, Kepolisian Sektor Senapelan, Pekanbaru menangkap dua orang remaja wanita di bawah umur, masing-masing AD (16) dan RA (17). Keduanya diamankan usai diduga melakukan aksi pemerasan disertai kekerasan terhadap seorang pria yang sebelumnya memesan jasa mereka di sebuah hotel di Kota Pekanbaru.
Kapolsek Senapelan, Kompol Noak Pembina Aritonang menyatakan, kejadian ini bermula saat korban Abdillah (20) memesan cewek lewat aplikasi MiChat.
Usai melakukan komunikasi, tersangka dengan korban sepakat dengan tarif Rp 450 ribu untuk layanan kencan Short Time (ST). Setelah korban bertemu di kamar Hotel Majestic, Jalan Juanda Pekanbaru, tersangka AD lalu mengubah harga kesepakatan naik menjadi Rp 500 ribu.
Saat korban ingin keluar kamar mengambil uang di dalam jok motor di parkiran hotel, tiba-tiba datang 4 laki-laki yang merupakan teman tersangka. Empat lelaki yang diduga merupakan teman tersangka merampas dan menganiaya Abdillah.
"Keempat laki-laki tersebut mengambil kartu ATM Bank BCA, uang tunai Rp 950 ribu dan handphone korban. Korban juga dipukuli," kata Kompol Noak, Kamis (1/6/2023).
Usai tindakan perampasan dan penganiayaan, para tersangka pergi meninggalkan korban. Korban pun melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
Dari hasil operasi yang dilakukan, kedua tersangka yakni AD dan RA berhasil diamankan. Sementara, 4 laki-laki yang menganiaya korban masih dalam pengejaran polisi.
Dari hasil pengembangan, diketahui tersangka AD telah melakukan aksi serupa sebanyak 7 kali. Para korbannya adalah tamu hotel. (*)