Patroli Laut Terpadu di Perairan Kepulauan Meranti, Satu Kapal Bermuatan Siput Tujuan Malaysia Sempat Ditahan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Patroli pengawasan laut terpadu yang dilakukan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP bersama instansi terkait sempat menahan sebuah kapal lintas batas menuju Batu Pahat, Malaysia, Rabu (31/5/2023). Kapal yang ditahan tersebut yakni KM Melibur Jaya milik pengusaha bernama Jamian yang membawa muatan siput dan kencur.
Kapal tersebut sempat ditahan di tengah laut dan diperiksa petugas, seluruh anggotanya digeledah begitu juga dengan muatannya yakni Siput dan Kencur.
Saat dilakukan pemeriksaan, muatannya dinyatakan sudah memiliki izin marantina. Begitu juga dengan kelengkapan dokumen kapal dan alat keselamatan.
"Kita sudah melihat muatan, perlengkapan alat keselamatan dan surat-surat mereka dan sudah dinyatakan lengkap semuanya," kata Komandan Pos Angkatan Laut Selatpanjang, Kapten Laut (P) Amrizal.
Di tempat terpisah, pengusaha pemilik kapal Jamian mengatakan pihaknya hanya menjadi perantara dan mengakomodir kepentingan masyarakat untuk melakukan penjualan hasil laut dan pertanian ke luar negeri.
Pria yang akrab disapa Asian itu juga mengatakan bahwa perusahaan ekspedisi miliknya menjadi salah satu yang mempunyai izin lengkap.
"Prospek hasil laut begitu juga pertanian di daerah kita sangat banyak dan melimpah. Selain permintaannya banyak, hasilnya juga bersaing dan kedepannya ini bisa dijadikan sektor utama sebagai penopang perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti," kata Jamian.
Salah seorang warga Selatpanjang bernama Ina yang melakukan pengiriman Kencur melalui perusahaan ekspedisi milik Asian mengatakan cukup terbantu dengan adanya fasilitas tersebut.
"Untuk menjual kencur dan siput ke Malaysia berapa pun banyaknya laku dan harga jualnya juga lumayan mahal. Sehingga ekonomi kami terbantu. Kalau penjualan di dalam negeri hasilnya tak menentu, kadang habis kadang tidak, begitu juga harganya juga murah," tutur Ina.
Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. Ir. Woro Nur Endang Sariati, M.P melalui Inspektur Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan BKIPM Reza Shah Pahlevi mengatakan tujuan dari kegiatan patroli tersebut untuk memantau jaminan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan di pasar maupun di pendaratan ikan, sebagai salah satu sentra penyedia pangan sehat.
Dikatakan, wilayah perbatasan merupakan wilayah strategis ditinjau dari berbagai aspek baik geopolitik maupun geostrategis. Perairan laut di Selatpanjang yang terletak di Selat Malaka merupakan lalu lintas utama arus barang dan logistik nasional termasuk komoditas hasil perikanan baik ke dalam maupun ke luar negeri yang menjadi penggerak dan penopang pertumbuhan ekonomi nasional juga memiliki potensi terjadinya kerawanan praktek illegal seperti penyeludupan serta
pengiriman komoditas yang dilarang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami dari BKIPM menggelar operasi bersama dalam upaya menegakkan kedaulatan Indonesia. Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional. Hal ini dapat diwujudkan dengan penegakan hukum demi mencapai kedaulatan ekonomi. pengelolaan sumber daya kelautan ikan, pengendalian mutu," kata Reza Shah Pahlevi.
BKIPM secara berkelanjutan terus mengawasi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Apalagi, kawasan perbatasan ini sering dijadikan perlintasan aktivitas pengiriman barang secara ilegal termasuk komoditas perikanan.
"Ini adalah bentuk sinergitas instansi terkait. Kita menggabungkan potensi aparat penegak hukum agar optimal dalam meminimalisir penyelundupan di perairan Selatpanjang. Meskipun dalam pelaksanaan nanti tidak ditemukan adanya kegiatan penyelundupan, Ilegal fishing, dan destructive fishing dalam rangkaian operasi ini, namun operasi pengawasan serupa akan terus dilaksanakan secara berkala. Kita tidak boleh lengah. Kegiatan penyelundupan masih marak terjadi dan selalu melihat celah. Mungkin saja mereka sengaja menghindar karena sudah mendengar bocoran adanya operasi," jelasnya.
"Koordinasi lintas sektoral ini telah menjadi sangat penting dalam merencanakan program di perbatasan demi kesejahteraan rakyat di Wilayah Provinsi Riau. Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi kepada semua instansi terkait, dimana sinergi yang sudah dilakukan banyak pihak untuk mewujudkan kinerja ekspor yang baik, maka akan meningkatkan geliat industrialisasi sektor perikanan khususnya di Propinsi Riau," pungkasnya.
Sementara itu Komandan Pos Angkatan Laut Selatpanjang, Kapten Laut (P) Amrizal menyambut baik kegiatan tersebut. Pihaknya dipercayakan memimpin operasi.
"Kami sangat antusias terhadap kegiatan sinergitas operasi bersama ini. Ke depannya operasi seperti ini rutin dilaksanakan, sehingga permasalahan yang ada dan temuan dapat diminimalisir dan hasil laut pun menjadi terjaga," ujarnya.
Pihaknya juga memeriksa dokumen dan kelengkapan surat kapal yang akan berlayar. Begitu juga dengan kelengkapan keselamatan yang ada di kapal.
"Wilayah perairan memang menjadi tanggungjawab kami. Untuk itu setiap kapal yang melintas wajib menggunakan alat keselamatan dan dokumen yang lengkap. Hal itu sebagai langkah untuk meminimalisir kecelakaan di laut," jelasnya. (R-01)