Prabowo Kokoh di Puncak Menang Tipis Atas Ganjar, Ini Hasil Survei Terbaru
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali unggul dalam survei elektabilitas capres terbaru. Hasil sigi yang dilakukan oleh Populi Center menempatkan tingkat elektabilitas Menteri Pertahanan lebih tinggi atas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
Dalam rilis hasil surveinya, Populi Center mengungkap elektabilitas Prabowo berada pada level 22,8 persen. Ia unggul tipis atas Ganjar yang berdasarkan survei memiliki tingkat elektabilitas sebesar 21,2 persen disusul Anies Baswedan pada posisi ketiga sebesar 13,5 persen.
Survei tersebut digelar secara nasional pada periode 4 hingga 12 Mei 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di empat daerah otonomi baru, yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan Margin of Error (Mo) +-2,83% dan tingkat kepercayaan 95%. Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center.
"Terkait elektabilitas calon presiden, data menunjukkan terdapat peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto. Pada pertanyaan top of mind, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih oleh masyarakat sebagai presiden apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini dengan 22,8 persen," kata Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam diskusi Populi Center di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).
"Lalu disusul Ganjar Pranowo dengan 21,2 persen, dan Anies Baswedan 13,5 persen," lanjutnya.
Rafif menjelaskan bila melihat dari sebaran pilihan calon berdasarkan partai parlemen, Ganjar Pranowo mendapat dukungan paling banyak dari masyarakat yang memilih PDIP. Selain itu pemilih Prabowo Subianto paling banyak berasal dari Partai Gerindra, Golkar dan PKB.
"Bila kita melihat dari angka sebaran pilihan calon presiden berdasarkan pilihan partai parlemen, untuk sosok Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan paling banyak dari masyarakat yang menyatakan akan memilih PDIP 68,6% dalam Pileg 2024. Sementara untuk Prabowo Subianto, dukungan paling banyak berasal dari pemilh Partai Gerindra 71,4%, Partai Golkar 45,8%, dan PKB 39,2%," ucapnya.
Untuk Anies Baswedan, Rafif mengatakan tiga sumber dukungan terbesar bagi eks Mendikbud itu berasal dari Partai NasDem, Demokrat, PKS dan PPP yang merupakan pengusungnya.
"Dukungan kepada Anies Baswedan, paling banyak berasal dari pemilih Partai NasDem 46,7%, PKS 65,6%, Partal Demokrat 39,7%, dan PPP 38,7%. Pemilih PAN 34,5 persen terbagi dukungan dengan persentase yang sama kepada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto,"imbuhnya.
Survei LSI Denny JA Sebut Prabowo Strong Leadership
Sementara itu, Lembaga Survei LSI Denny JA juga merilis survei terkait elektabilitas calon presiden (capres) di bidang ekonomi dan kedekatan dengan media. Hasilnya, Prabowo Subianto paling dipercaya mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia di 2024, sedangkan Ganjar Pranowo dianggap paling dekat dengan media.
Survei ini digelar pada 3 hingga 14 Mei 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei diambil dengan metode multi-stage random sampling.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,9%.
LSI Denny JA menggelar survei berfokus pada beberapa isu, beberapa di antaranya isu ekonomi dan kedekatan media. Para responden ditanyakan 'antara 3 capres berikut, capres manakah yang lebih mengesankan strong leader yang menumbuhkan ekonomi?'
Berikut ini hasil strong leader yang dipercaya menumbuhkan ekonomi yakni Prabowo Subianto 56,2%, Anies Baswedan 18,7% Ganjar Pranowo 14,8%. Responden yang menjawab tidak tahu sebesar 10,3%.
"Dari data ini memang kesan masyarakat untuk strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi itu cenderung atau mayoritas terhadap Pak Prabowo sebagian besar 56,2 persen, dan Pak Ganjar untuk isu strong leader menumubuhkan ekonomi berada di nomor 3 dengan 18,7 persen untuk Pak Anies dan Pak Ganjar 14,8 persen," kata pembicara LSI Denny JA Ardian Sopa saat memaparkan survei, Senin (29/5/2023).
Lebih lanjut, Ardian membeberkan alasan Ganjar Pranowo tidak dipercaya menumbuhkan ekonomi karena kental berkaitan dengan petugas partai. Sementara itu, dia menyampaikan Prabowo dianggap mampu menumbuhkan ekonomi karena dianggap tegas dan punya rekam jejak bagus memperjuangkan ekonomi.
"Memang ketika bicara strong leader, menumbuhkjan ekonomi, tentunya masyarakat juga melihat siapa capres yang ada, kita lihat bahwa image atau sebutan petugas partai ini juga sedikit banyak mengurangi dari sosok strong leader yang memang dialamatkan kepada capres-capres yang ada. Bahkan ketika ini sendiri dihadirkan atau dipadukan dengan ketum partai yang ada. Kita lihat bahwa istilah petugas partai melemahkan Ganjar di hadapan Prabowo yang pendiri dan ketua umum partai. Kemudian juga petugas partai tak mengesankan pengendali partai, apa lagi pengendali pemerintah/elit negara," jelasnya.
"Kenapa Pak Prabowo menjulang? Dibandingkan capres lain, Prabowo terkesan pemimpin paling tegas, paling diterima di spektrum politik yang lebih luas, sehingga mampu kuat memulai kebangkitan ekonomi yang sudah ada. Kemudian bukan hanya sekarang saja Prabowo bicara soal ekonomi, tapi cita-cita Prabowo soal ekonomi Indonesia jadi macan Asian sudah dikenal luas sejak Pilpres 2014 lalu, atau sekarang sekitar 9 tahun lalu. Ingatan masyarakat masih teringat bahwa Pak Prabow pejuang ekonomi," lanjut dia
Selain itu, Ganjar juga diragukan mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia lantaran dianggap gagal mendongkrak ekonomi di Jawa Tengah. Hal serupa juga terjadi pada Anies. Dia dianggap tidak punya rekam jejak apapun soal ekonomi saat memimpin Jakarta.
"Kemudian kita juga melihat dari argumen yang muncul yakni rekam jejak ya, jadi jika memimpin satu provinsi saja Jawa Tengah, Pak Ganjar gagal soal isu kemiskinan, bagaimana dengan memimpin 38 provinsi? Tentu ini sudah penambahan Papua, ada penambahan 4 jadi 38. Karena pada akhinya orang bertanya, ketiga memimpin satu provinsi Jawa Tengah, kemudian secara isu, dia gagal mengatasi isu kemiskinan, bagaiman ia bisa meyakinkan publik bahwa dia akan berhasil untuk atasi kemiskinan yang ada di Indonesia," tutur dia.
"Sedangkan jejak ekonomi Anies di Jakarta belum diketahui secara luas oleh pemimpin Indonesia. Alasan mengapa Pak Prabowo menjulang tinggi, kemudian Pak Ganjar yang menukik ke bawah, dan Pak Anies seperti apa, ini kita lihat kesuksesan Anies di jejak ekonomi di Jakarta misalnya atau di hal-hal lain itu belum dikenal luas oleh pemilih di Indonesia," sambungnya.
Kedekatan Media
Kemudian, LSI Denny JA juga melakukan survei terkait kedekatan 3 capres pada isu kedekatan dengan media. Hasilnya, Ganjar paling dikenal dekat dengan media, sedangkan Anies yang paling rendah.
Para responden ditanyakan 'capres manakah yang menurut bapak atau ibu lebih dekat dengan media?'.
Berikut ini hasilnya:
Ganjar: 36,4%
Prabowo Subianto: 28,3%
Anies Baswedan: 25,1%
Tidak Tahu/ Tidak Jawab: 10,2%
"Jika isu kedekatan dengan media, memang Pak Ganjar menjadi nomor 1, mengalahkan Pak Prabowo dan Pak Anies, dilihat dari sini memang isu kedekatan media memang Pak Ganjar teratas," ujar Ardian.
Dia menyebut Ganjar mungkin akan lebih populer nantinya, sedangkan Prabowo akan jadi pilihan masyarakat ekonomi. "Ke depan tentu kita bisa lihat isu mana yang lebih penting buat masyarakat dan ini akan membuat peta yang ada semakin dinamis. Masyarakat ekonomi tentu Pak Prabowo yang diuntungkan karena memang persepsi masyarakat mengarah ke sana, tetapi isu kedekatan media yang nanti lebih populer dan sebagainya tentu ini akan menentukan Pak Ganjar," imbuhnya. (*)