Prabowo Juara Satu Survei Litbang Kompas, Elektabilitas Ganjar Anjlok
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kian menunjukkan keperkasaannya pada puncak elektabilitas tertinggi calon presiden 2024. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Prabowo unggul di atas dua capres yang merupakan rival utamanya.
Litbang Kompas dalam rilis hasil surveinya menyebut elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berada pada level 24,5 persen. Sementara capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di angka 22,8 persen.
Posisi elektabilitas capres Partai NasDem yakni Anies Baswedan makin tertinggal jauh di angka 13,6 persen.
Tingkat elektoral Prabowo berdasarkan hasil survei ini meningkat 6,4 persen dibandingkan survei yang sama pada Januari 2023. Kala itu, Prabowo mendapatkan elektabilitas 18,1 persen.
Sementara itu, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berada di angka 22,8 persen. Hasil itu menunjukkan penurunan 2,5 persen ketimbang survei Januari 2023, di mana ia memperoleh tingkat elektoral 25,3 persen.
Hasil tersebut membuat elektabilitas capres yang diusung PDI-P turun ke posisi kedua, karena disusul oleh Prabowo.
Di sisi lain, elektabilitas mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan berada di angka 13,6 persen. Elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu mengalami peningkatan elektabilitas sebanyak 0,5 persen dibandingkan survei Litbang Kompas Januari 2023. Kala itu, tingkat elektoral Anies berada di angka 13,1 persen.
Elektabilitas capres di posisi keempat dihuni oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 5,8 persen, disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang memperoleh elektabilitas 1,9 persen. Kemudian, peringkat kelima diduduki oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendapatkan elektabilitas 1,2 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen. (*)