Adian Napitupulu Ungkit Jasa PDI Perjuangan untuk Jokowi dan Keluarga, Singgung Kemenangan Anak dan Menantu
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Manuver Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto dan sejumlah relawan Jokowi di Solo memantik reaksi sejumlah politisi PDI Perjuangan. Kesan kecurigaan adanya indikasi keluarga Jokowi tidak mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung PDI Perjuangan ditepis.
Salah satu politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu pun menuangkan pandangannya atas sikap Jokowi terhadap PDI Perjuangan.
Lewat keterangan tertulis, Adian bicara soal arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap capres 2024.
"Banyak orang bertanya pada saya arah dukungan Jokowi pada capres 2024. Jawaban saya adalah secara konstitusional Presiden sebagai Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan harus bersikap netral dan tidak berpihak dengan mengumumkan di depan umum," kata Adian mengawali pernyataannya melalui keterangan tertulis, Minggu (21/5/2023).
Adian lalu menyinggung Jokowi yang merupakan seorang kader partai. Dia menekankan seluruh kader mesti tunduk pada kebijakan partai.
"Lalu bagaimana dengan sikap Jokowi sebagai kader partai? Untuk menjawab ini ada banyak argumentasi yang bisa disampaikan kenapa seorang kader partai wajib menjalankan keputusan partai dan itu berlaku di semua partai tidak hanya PDI Perjuangan. Tapi jika yang ditanya adalah pandangan saya secara pribadi maka saya akan menggunakan referensi sejarah untuk menjawab itu," katanya.
Adian mengungkit 5 kemenangan Jokowi yang diusung PDIP selama perjalanan karier politiknya. Tak hanya itu, Adian mengatakan ada 2 kemenangan lainnya yang juga dipersembahkan PDI kepada keluarga Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di pilkada.
"Pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat bahwa PDI Perjuangan adalah partai pengusung yang bersama rakyat telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi walikota, 1 kali menjadi Gubernur DKI, dan 2 kali menjadi Presiden RI," katanya.
"Di luar itu PDI Perjuangan sebagai partai pengusung juga berjuang membawa baik Gibran maupun Bobby menjadi wali kota Solo dan wali kota Medan. Sempurna, 7 kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya di persembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader kadernya," lanjut dia.
Adian menyebut kemenangan-kemenangan itu diraih dengan kerja keras segenap kader PDIP. Menurutnya, kerja keras itu tidak sekadar soal strategi dan teknis pemenangan, melainkan juga dalam mengamankan kebijakan selama Jokowi, Gibran, dan Bobby menjabat.
"Kedua, untuk 7 kemenangan itu tidak sedetik pun PDI Perjuangan meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDI Perjuangan hingga tingkat anak ranting bergotong royong sebisa bisanya, mencetak atribut, berkeliling dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang. Ketua umum, sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling berbagai provinsi dan kabupaten pagi siang malam. Sungguh sangat melelahkan," ujarnya.
"Apakah hanya itu? Tidak. Ketiga, semua kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby. Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan dibully apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda," imbuhnya.
Adian mengatakan PDIP telah membuktikan keberpihakan kepada Jokowi selama 20 tahun. Dia yakin Jokowi tak akan melupakan hal itu.
"PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi tapi juga pada anak serta menantunya. Suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun. Saya percaya bahwa dalam lubuk hatinya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan," ujar dia.
Adian meyakini Jokowi akan menjalankan keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan partai yang telah memutuskan Ganjar sebagai capres. Lagipula, kata dia, keputusan Megawati itu juga tak lepas dari dialog yang juga dilakukan bersama Jokowi.
"Jokowi pasti satu nafas sebagai kader Partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai. termasuk didalamnya terhadap calon presiden Ganjar Pranowo. Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara objektif," ujar Adian.
Namun, menurut Adian, ada pihak-pihak yang mencoba memecah hubungan Jokowi dan Megawati, juga dengan relawan. Meskipun dia menilai kepercayaan di antara mereka tak akan tergoyahkan.
"Dalam dinamika politik terlihat berkali kali ada pihak-pihak yang mencoba memecah hubungan antara Jokowi dan Ibu Megawati, Jokowi dengan PDI Perjuangan, Jokowi dengan relawan juga PDI Perjuangan dengan Relawan tapi selama lebih dari 8 tahun saling percaya itu tidak tergoyahkan oleh intrik dan fitnah apapun," katanya.
Adian mengungkapkan hal ini juga telah dipesankan Megawati kepada Jokowi saat dulu dilantik menjadi presiden.
"Dan hal itu sudah disampaikan sebagaimana pesan Ibu Mega beberapa hari sebelum Jokowi dilantik, 'Dik Jokowi jangan lihat istana dari sisi terangnya, sisi kewenangan kekuasaannya, tetapi lihatlah sisi gelapnya, kenali itu maka Dik Jokowi akan menjadi pemimpin," ujarnya.
Di akhir pandangannya itu, Adian mengungkit dialog antara dirinya dengan Jokowi sebagai sesama kader PDIP. Dia menyebut Jokowi menyerukan kemenangan bagi PDIP di 2024.
"Akhir kata, saya ingat pembicaraan sesama kader partai, saya dengan Presiden Jokowi di suatu tempat. Saat itu Beliau berkata, '2024 kita harus menang mas Adian!'. Dan saya bertanya, 'Kita itu siapa Pak?'. Jokowi menjawab, 'PDI Perjuangan'. Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan tersebut," katanya. (*)