Terlilit Utang, Wanita Hamil 7 Bulan Ini Nekat Jual Ginjal
SabangMerauke News, Jawa Barat - Seorang ibu muda di Kota Depok, Jawa Barat nekat menjual ginjal untuk menutup utang. Dia adalah Melvi (24) yang sedang mengandung tujuh bulan. Dia terlilit utang hingga Rp900 juta.
"Jadi saya lagi nyari orang yang mau beli ginjal saya. Karena kan saya sedang terlilit utang ya," kata Melvi kepada wartawan, Jumat (21/1/2022).
Utang itu sudah membelitnya sejak tiga bulan lalu. Mulanya dia mencoba usaha online dan minyak goreng. Sebagai pemula, Melvi mengaku tidak dapat mengendalikan hingga mengalami kerugian sangat besar.
"Saya baru mulai bisnis jualan minyak goreng sama jualan online gitu. Karena saya baru pertama kali, saya enggak bisa mengendalikannya. Jadi saya mengalami kerugian yang cukup besar," ungkapnya.
Dia terpaksa gali lubang tutup lubang untuk melunasi utangnya. Temannya itu lalu menagih uang yang dipinjamnya.
"Saya minjam ke sana buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lobang tutup lobang. Minjamnya ke teman. Kadang minjam pakai akun pinjaman teman. Dari sekitar tiga bulan yang lalu. Orangnya sih kemarin masih santai, cuma makin ke sini mendesak supaya saya bisa menyelesaikan utangnya," ceritanya.
Utang yang melilit Melvi sudah sangat membuatnya tidak bisa berpikir panjang hingga nekat mencari pembeli ginjalnya. Gali lubang tutup lubang sudah dilakoni sejak beberapa bulan ini demi untuk terlepas dari jeratan utang.
"Saya minjam sama dia nih, untuk melunasi utang saya. Saya bingung dong mau bayar pakai apa, terus saya minjam lagi ke teman saya buat ganti teman saya. Jadi sistemnya kayak gitu aja. Gali lobang tutup lobang. Namanya teman ya, kemaren kan pasti minta lebihan. Jadi yang bikin bengkak ya bunganya itu," ungkapnya.
Melvi saat ini terjebak dalam lingkaran utang baik kepada teman, rentenir dan pinjaman online. dia tidak bisa mengajukan pinjaman ke bank karena tidak memiliki jaminan.
"Dengan teman si per orang. Dia juga ngusulin, nih pakai data saya buat ngajuin pinjaman online. Kan saya enggak punya apa-apa, enggak ada jaminan jadi ke bank enggak bisa. Ada (ke rentenir). Dia cukup gede sih. Saya minjam Rp 10 (juta), minta dibalikinnya Rp15 (juta) atau Rp20 (juta) gitu," ceritanya.
Akibat lilitan utang, Melvi pun sampai didatangi beberapa orang. Tak jarang kontrakannya ditongkrongi orang yang menagih sampai pagi hari saat dirinya tidak di rumah.
"Kayak Rp5 juta, Rp10 juta, tapi jadi numpuk tiap malam ke rumah. Kadang kalau saya enggak ada dia nunggguin sampai pagi," bebernya.
Ketika ditagih, Melvi pun tak dapat bayar karena dirinya tidak memiliki uang. Dia pun menceritakan sedang menjual ginjalnya untuk melunasi utang.
"Saya bilang saya belum ada, saya lagi berusaha jual ginjal. Kalau emang ada yang mau langsung hubungin saya juga. Semalam abis bikin surat perjanjian sama mereka, isinya saya akan menjual ginjal saya untuk melunasi utang-utang saya," pungkasya. (*)