Respon Datar Jokowi Soal Hubungan Tak Baik dengan Surya Paloh: Saya Biasa Saja!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo membantah hubungannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di titik paling rendah. Ia justru menyebut hubungannya dengan Ketua Umum Partai NasDem tersebut biasa-biasa saja.
"Biasa saja. Saya biasa saja," kata Presiden Jokowi seusai menanam mangrove dalam acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Presiden Jokowi juga merespons rencana Surya Paloh untuk menemui dirinya. Namun Jokowi memastikan belum ada rencana bertemu dengan Surya Paloh.
Namun saat ditanya wartawan soal kemungkinan mereshuffle menteri-menteri dari NasDem, Jokowi menjawab kemungkinan soal itu.
"Ya, bisa saja," jawab Presiden.
Sebelumnya, Surya Paloh mengungkap hubungannya dengan Presiden Jokowi tak baik-baik saja. Hal itu disampaikan menyusul tak diundangnya Surya Paloh oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan para ketua umum di Istana Kepresidenan Jakarta pada 2 Mei lalu.
Surya menganggap hal tersebut sebagai indikasi partainya tak lagi dianggap oleh Jokowi.
"Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya. Dan beliau tidak menganggap lagi Nasdem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara,” kata Surya Paloh usai bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Jumat (5/5/2023) lalu.
Surya Paloh mengaku memahami posisi politik yang dipilih Jokowi saat ini. Menurutnya, komitmen Nasdem tetap sama yakni mendukung pemerintahan Jokowi hingga berakhir.
“Tetap (di pemerintahan)," jelasnya.
Paloh menegaskan NasDem tak mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.
“Enggak ada (pamit). Kan sudah kita katakan, kita berupaya sedemikian rupa agar konsisten dengan apa yang selalu kita komitkan,” kata Paloh.
Jokowi Sebut NasDem Sudah Punya Koalisi
Sebelumnya, Presiden Jokowi buka-bukaan soal tidak hadirnya utusan Partai NasDem dalam pertemuannya dengan pimpinan parpol koalisi pemerintahan di Istana Negara dua hari lalu. Ia menegaskan kalau partai bentukan Surya Paloh itu memang tidak diundang.
"Ya memang tidak diundang," kata Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Adapun alasan Nasdem tak diundang menurut Jokowi karena partai itu sudah memiliki koalisi sendiri untuk Pilpres 2024 mendatang. Ia menyebut pertemuan dengan parpol di Istana Negara dua hari lalu. Sementara, lanjut dia, parpol yang kemarin diundangnya ingin membangun kerja sama politik bersama.
"Loh, NasDem itu ya kita harus bicara apa adanya ya. Kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin kumpul kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain. Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa. Ya masak yang di sini tahu strateginya, kan mestinya nggak seperti itu," tegas kader PDI Perjuangan ini.
Jokowi juga menegaskan kalau pertemuan dengan para elit parpol adalah hal yang wajar. Ia menegaskan kalau posisi dirinya sebagai pejabat politik juga diperbolehkan untuk membahas mengenai politik.
"Dalam politik itu wajar-wajar saja. Biasa. Dan saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi biasa, kalau saya bicara politik ya boleh dong. Ya kan. Saya bicara soal pelayanan publik juga bisa dong. Itu tugas seorang Presiden. Hanya memang nanti kalau sudah ada ketetapan KPU, saya," kata Jokowi.
NasDem Rasa Koalisi di Luar Istana
Posisi Partai NasDem sepertinya benar-benar terjepit. Berada dalam barisan koalisi pemerintahan Jokowi-Amin, namun kini terkesan tak lagi pernah dilibatkan dalam pembicaraan antar elit parpol.
Padahal, NasDem merupakan salah satu pentolan parpol yang mengusung secara keras majunya Jokowi pada dua kali pilpres yakni pada 2014 dan 2019. Berposisi dalam koalisi pemerintahan, tapi kini NasDem serasa berada di luar Istana.
Pada pertemuan antar ketua umum parpol koalisi pemerintahan, Selasa (2/5/2023) malam kemarin, Surya Paloh menjadi satu-satunya ketua umum partai pemerintah yang tak diundang ke Istana. Pertemuan kemarin malam dijamu langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.
Yang hadir adalah Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono. Para pimpinan parpol tersebut tersenyum usai bubaran.
Ini bukan kali pertama perlakuan berbeda diterima oleh NasDem. Pada bulan Ramadan lalu, para ketua umum partai juga bertemu dengan Jokowi. Persamuhan bertajuk silaturahmi Ramadan itu digagas oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Lagi-lagi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak diundang.
Beda perlakuan partai koalisi pemerintahan terhadap NasDem kian terasa saat pencapresan Anies Baswedan pada Oktober 2022 lalu. Gerakan cepat politik NasDem tersebut mengagetkan banyak pihak. Belakangan, NasDem membangun poros baru bersama PKS dan Partai Demokrat. (*)