Anies Kuasai Suara di Perkotaan, Ganjar Jago di Desa, Ini Hasil Survei Terbaru
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo relatif menurun di perkotaan, sedangkan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pedesaan.
Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan sejak Desember 2022 sampai awal April 2023. Pertama pada pemilih pedesaan dan perkotaan.
"Di pedesaan, suara Ganjar di periode tersebut relatif stabil dari 33 menjadi 32 persen. Sementara Anies cenderung menurun dari 25 menjadi 22 persen," ujar Saiful dalam rilisnya, Kamis (11/5/2023).
“Di desa terjadi pertarungan yang cukup sengit antara Anies dengan Prabowo. Dan nampaknya yang menang untuk sementara ini adalah Prabowo. Sedangkan Ganjar tidak ikut bertarung di wilayah ini. Suaranya relatif stabil,” jelas Saiful.
Memiliki Sederet Kesamaan, Jokowi Bakal Lebih Condong ke Ganjar?
Untuk melihat konsistensi temuan ini, Saiful kemudian mengemukakan data pilihan berdasarkan pendidikan.
Saiful menjelaskan bahwa warga yang berada di pedesaan umumnya memiliki pendidikan yang lebih rendah dibanding dengan perkotaan. Studi ini menunjukkan, pada kelompok warga yang berpendidikan sekolah dasar (SD), Anies mengalami penurunan suara dari Desember 2022 ke April 2023, dari 21 ke 17 persen.
Elektabilitas Ganjar relatif stabil dari 32 ke 30 persen.
Sementara itu, pada kelompok pemilih berpendidikan perguruan tinggi, Ganjar mengalami penurunan dari 42 ke 33 persen, sementara penurunan elektabilitas Anies lebih kecil, dari 40 menjadi 36 persen.
Lebih jauh Saiful menguji konsistensi pola ini pada kelompok masyarakat yang memiliki telepon dan tidak memiliki telepon genggam.
Pada periode Desember 2022 ke April 2023, pada kelompok warga yang memiliki ponsel, suara Ganjar mengalami penurunan dari 39 ke 35 persen dan Anies relatif tidak banyak berubah dari 28 ke 26 persen.
Sementara itu, pada pemilih yang tidak memiliki ponsel, suara Ganjar sedikit menguat dari 24 ke 28, sedangkan Anies turun agak signifikan dari 22 ke 17 persen. Saiful menyatakan bahwa yang tidak punya HP umumnya tinggal di pedesaan.
"Mereka kurang punya akses pada informasi. Cenderung tidak terpapar isu. Karena itu, di wilayah ini, yang terjadi adalah perang tanpa isu. Yang mungkin terjadi adalah mobilisasi," kata Saiful.
Saiful menjelaskan bahwa Ganjar terlihat tidak mengalami penurunan di masyarakat yang tidak punya ponsel sangat logis karena sumber penurunan suaranya dalam beberapa bulan terakhir adalah karena isu yang tersebar melalui media massa dan bisa diakses melalui internet.
Di sisi lain, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto naik cukup signifikan di wilayah pedesaan maupun perkotaan.
Di wilayah perkotaan, kenaikan dukungan untuk Prabowo bahkan mencapai 8 persen, yaitu dari 21 persen menjadi 29 persen pada periode yang sama.
Sedangkan di desa, kenaikan itu mencapai 5 persen, yaitu dari 29 persen menjadi 34 persen.(*)