Anies Kritik Keras Program Subsidi Mobil Listrik Pemerintah, Luhut Panjaitan: Suruh Datang, Biar Saja Jelaskan!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Program subsidi mobil listrik yang digencarkan pemerintah dikritik oleh calon presiden Anies Baswedan. Pemberian subsidi untuk mobil listrik dinilai Anies tak tepat sasaran karena justru akan menambah jumlah mobil di jalanan yang memperparah kemacetan.
Apa komentar Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan terkait adanya kritikan terhadap program mobil listrik?
Luhut menegaskan bahwa pemberian subsidi mobil listrik merupakan hal yang tepat dilakukan. Hal tersebut lantaran sudah adanya studi komperensif yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
"Sebenarnya mengenai mobil listrik ini, sudah ada studi yang kompetensif mengenai ini. Jadi saya kira ya seluruh dunia, jangan hanya kita. Jadi kita jangan melawan arus dunia juga," kata Luhut dilansir Sindonews.com, Selasa (9/5/2023).
Dia menegaskan bahwa orang yang mengkritik terkait dengan subsidi mobil listrik tersebut tidaklah benar.
Luhut bahkan menyebut agar orang yang mengkritik itu harus bertemu dengannya supaya dijelaskan lebih lanjut terkait dengan keuntungan adanya pemberian subsidi mobil liatrik.
"Jadi kalau siapa yang berkomentar, saya enggak tahu mengenai itu. Ya nanti suruh dia datang ke saya. Biar saya jelasin ke dia bahwa itu tidak benar omongannya," katanya.
Sebelumnya, calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan menggencarkan kritik keras terkait langkah jor-joran program mobil listrik yang dikampanyekan pemerintah. Aksi tebar subsidi terhadap pembelian mobil listrik yang digencarkan pemerintah saat ini dinilainya tak tepat sasaran.
Menurut Anies, kebijakan mobil listrik justru akan memperparah kemacetan di jalanan. Sebab pengadaan mobil listrik akan menambah jumlah kendaraan mobil yang beredar di jalanan.
"Mereka tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," kata Anies dalam pidatonya saat deklarasi Relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Jakarta yang disiarkan langsung lewat channel YouTube, Minggu (7/5/2023) kemarin.
Anies menilai pemberian subsidi mobil listrik bukanlah solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara.
"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," tegasnya.
"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim emisi karbon mobil listrik per kapita dan per kilometer dari mobil listrik sebenarnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.
"Karena bus memuat orang banyak, sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hanya merespon normatif kritik Anies tersebut. Ia hanya menyebut kalau hampir semua negara memberikan subsidi mobil listrik.
"(Subsidi) mobil listrik hampir semua negara memberikan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama," kata Airlangga, Senin (8/5/2023). (*)