Polisi Tangkap 3 Orang Penambang Emas Ilegal di Kuansing
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Setelah berulang kali lolos, kali ini tiga pelaku penambangan emas tanpa ijin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) berhasil ditangkap oleh Kepolisian Resor Kuansing, Kamis (4/5/2023). Ketiga pelaku ditangkap tadi pagi jam 10.00 WIB.
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito menyatakan penangkapan dilakukan di lokasi penambangan di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi. Ketiga terduga pelaku tersebut adalah RW (25), H (44), dan B (35). Ketiganya ditangkap anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Singingi.
Pengungkapan kasus PETI ini terjadi usai keributan warga di Desa Terentang, Kecamatan Gunung Toar yang memicu terjadinya penembakan seorang pekerja oleh warga menggunakan senapan angin pada Rabu (3/5/2023) kemarin.
Ketiga terduga pelaku itu adalah RW (25), H (44), dan B (35). Ketiganya ditangkap anggota Kepolisisan Sektor (Polsek) Sengingi, di lokasi penambangan di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi.
Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain mesin, karpet, spiral, pipa, hingga selang.
"Ketiga pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Singingi untuk diproses hukum," tegas Pangucap.
Ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
"Ancaman hukuman kurungan paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 miliar," pungkas Pangucap.
Penembakan Pekerja
Diwartakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Terentang, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Sengingi (Kuansing), Riau, mengamuk saat melihat aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di mereka. Satu pekerja PETI ditembak pakai senapan angin.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu terjadi keributan antara warga Desa Lubuk Terentang dengan pelaku PETI.
"Awalnya kami dapat informasi bahwa ada keributan antara masyarakat Desa Lubuk Terentang dengan pekerja PETI,” kata Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito saat dikonfirmasi.
Dari informasi itu Kapolsek Kuantan Mudik AKP Ferry Fadilla langsung menuju ke lokasi kejadian bersama personelnya.
“Sesampainya di lokasi masyarakat sudah ramai. Kapolsek langsung memberikan imbauan kepada masyarakat untuk membubarkan diri,” lanjutnya.
Setelah polisi memintai keterangan beberapa saksi di lokasi, ternyata penyebab dari keributan tersebut dipicu aksi penembakan oleh seorang warga berinisial IP (26) terhadap seorang pekerja PETI berinisial AN.
“IP diduga marah karena ada aktivitas PETI di Sungai Kuantan. Kemudian IP menembak korban pakai senapan angin sehingga mengenai bagian kepala korban AN salah salah satu pekerja PETI,” jelas AKBP Pangucap.
Mantan Kapolres Rohul ini mengatakan saat ini pekerja PETI yang kepalanya ditembak pakai senapan masih menjalani perawatan di RSUD Kuansing.
“Pelaku masih kami selidiki,” pungkasnya. (*)