Inilah 7 Faktor Prabowo Bisa Kalahkan Ganjar di Pilpres 2024
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai, figur Prabowo Subianto lebih unggul dibanding Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024. Alasannya, Prabowo satu-satunya kandidat yang berasal dari lingkaran pemerintahan pusat.
"Persepsi publik memang masih bersaing antara Prabowo dan Ganjar. Figur Prabowo dianggap lebih unggul karena ia satu-satunya dari lingkaran pemerintahan yang menjadi calon presiden," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (4/5/2023).
Dia membeberkan faktor-faktor Prabowo mengungguli Ganjar. Pertama, hasil kinerjanya di pemerintahan di respons positif oleh publik. Kedua, meski Prabowo sempat bergabung bersama pemerintah, ternyata pemilih oposisi tidak banyak yang menjauh dari figur Prabowo.
Ketiga, dibanding Ganjar, figur Prabowo tidak kontroversi dalam hasil kinerjanya selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Keempat, Prabowo dianggap representasi langsung dari pemerintah dengan landasan dua fakta. Yaitu ia akan melanjutkan hasil kinerja pemerintahan saat ini ketika terpilih. Sekaligus fakta pemerintahan Jokowi masih memperoleh respons positif maupun dukungan dari masyarakat.
"Artinya akan dapat saja memberikan dampak kepada Prabowo berupa dukungan terhadap Prabowo," terangnya.
Kelima, Efriza menambahkan, perilaku Prabowo saat ini memperoleh respons positif baik dari kinerjanya. Seperti sikapnya menghadapi permasalahan, dan cara ia berkomunikasi memberikan kepercayaan kepada publik.
Faktor keenam, dengan figur militernya, Prabowo bisa lebih santun dan menunjukkan dirinya amat ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Hal itu dapat memperoleh dukungan masyarakat yang mengharapkan negeri ini dipimpin oleh sosok yang bisa memberikan keamanan dan ketertiban bagi masyarakat.
"Prabowo sedang memperoleh banyak dukungan dari orang-orang yang sebelumnya berseberangan, misal dari kemungkinan ‘perang bintang’ antar purnawiran TNI tidak terjadi lagi karena representasi militer hanya dipegang oleh Prabowo," tuturnya.
Terakhir, Efriza menerangkan, masih banyak masyarakat menilai Ganjar tidak benar-benar berhasil dalam memerintah di daerah. Penilaian negatif ini dapat memicu keraguan publik terhadap kedua figur itu dalam memimpin negeri ini.
Sehingga, menurutnya, Prabowo dapat menjadi pilihan alternatif di tengah pertarungan dengan Ganjar maupun capres lain.
"Prabowo juga dapat merangkul massa pemilih sosiologis berdasarkan agama seperti Islam dengan dukungan dari NU," tegasnya.
Efriza memandang, Prabowo telah meruntuhkan persepsi negatif terhadap dirinya. Misalnya, saat ini emosi Prabowo terlihat lebih stabil, lebih santun, dan merangkul semua golongan tanpa ingin menyakiti.
Bahkan, Prabowo sudah bisa move on dari masa lalu maupun hal-hal yang negatif menerjang dirinya. Contohnya, ia telah bergandengan dengan Wiranto yang merupakan sesepuh militer.
Hal ini, kata Efriza, menunjukkan Prabowo berhasil membangun persepsi positif dan memberikan pembelajaran pendidikan politik yang positif kepada publik.
"Disinyalir dengan sikapnya yang mengunjungi para seniornya di militer menunjukkan militer saat ini solid kepada dirinya," kata dia.
Selain itu, Efriza melanjutkan, Prabowo lebih unggul lantaran Kementerian Pertahanan dan keamanan direspons positif oleh publik. Sedangkan, kinerja Ganjar banyak mendapatkan respons negatif.
"Prabowo juga menunjukkan tidak mengabaikan kerjanya di pemerintahan meski ia sedang berjuang di Pilpres, sehingga ia tidak melakukan safari politik secara masif, apalagi terlalu lebay menampilkan polesan pencitraan di media sosial dibandingkan Ganjar Pranowo," tutupnya.
Hasil Survei
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan simulasi pertarungan Pilpres 2024. Simulasi dilakukan dengan asumsi pertarungan dua pasangan di putaran kedua. Hasilnya, sebagian besar simulasi dimenangkan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bila maju di putaran kedua.
Pertama, Prabowo dipasangkan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melawan bakal calon presiden Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hasilnya, Prabowo-Airlangga menang dengan angka 47,5 persen dari Anies-AHY 38,5 persen.
Pasangan Prabowo-Airlangga juga diuji menghadapi bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Prabowo-Airlangga kembali menang dengan angka 46,6 persen menghadapi Ganjar-Erick 40,6 persen.
Kemudian, Prabowo dipasangkan dengan Erick Thohir menghadapi Anies-AHY. Prabowo-Erick menang dengan angka 48,6 persen dari Anies-AHY 37,9 persen.
Prabowo dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga berhasil menang menghadapi Anies-AHY. Dengan angka 48,1 persen melawan 38,2 persen.
Prabowo dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga diuji melawan Anies-Khofifah. Prabowo-Cak Imin menang melawan Anies-Khofifah dengan perolehan angk 48 persen melawan 37,3 persen.
Simulasi berikutnya Prabowo dipasangkan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadapi Anies-AHY. Hasilnya Prabowo-RK menang dengan angka 49,7 persen melawan Anies-AHY 36,7 persen.
Berikutnya, Prabowo dipasangkan dengan mantan cawapresnya, Sandiaga Uno menghadapi Anies-AHY. Prabowo-Sandi menang dengan angka 49,8 persen dibandin Anies-AHY 37,1 persen.
Selanjutnya, Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil menghadapi Prabowo-Erick. Hasilnya Prabowo-Erick unggul dengan angka 46,7 persen dari Ganjar-RK 40,9 persen.
LSI juga mencoba simulasi Prabowo-Khofifah melawan Ganjar-Erick. Pasangan Prabowo-Khofifah menang dengan angka 47,9 persen melawan Ganjar Erick 39,4 persen.
Kemudian, Ganjar dicoba dipasangkan dengan Khofifah menghadapi Prabowo-Cak Imin. Hasilnya Prabowo-Cak Imin mendulang kemenangan dengan angka 46,6 persen dari Ganjar-Khofifah dengan angka 40,1 persen.
Begitu juga dicoba Prabowo-RK menghadapi Ganjar-Erick. Prabowo-RK unggul dari Ganjar-Erick dengan angka 49,9 persen melawan 37,8 persen.
Prabowo dicoba kembali dipasangkan dengan Sandiaga, menghadapi Ganjar-Erick. Prabowo-Sandi menang dengan angka 48,5 persen dari Ganjar-Erick 39,1 persen.
Terakhir, Ganjar-Erick disimulasikan melawan Anies-AHY. Hasilnya Ganjar-Erick keluar menjadi pemenang dengan angka 45,4 persen dari Anies-AHY 40,5 persen.
LSI menggelar survei wawancara tatap muka pada 12-17 April 2023. Populasi survei dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling sebanyak 1220 responden. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)