Manuver Wiranto Bawa Keluar Gerbong Ratusan Eks Kader Hanura: Yang Nasionalis ke Gerindra, Religius ke PPP
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Hanura, Jenderal TNI (Purn) Wiranto membawa gerbong pendukungnya ke luar partai. Ketua Wantimpres ini membagi gerbong eks kader Hanura dalam dua klaster, yakni kader haluan nasionalis dan berbasis regilius.
Ratusan kader pentolan Hanura tersebut didistribusikan ke dua partai dan direkomendasikan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) dalam pemilu 2024 mendatang. Kader dan pengikutnya yang berbasis nasionalis ditarik ke Partai Gerindra dan jatah PPP bagi yang bergenre politik religius.
Dalam pertemuannya dengan Ketum PPP Mardiono siang tadi, Wiranto menyerahkan 100 kader dan pengikutnya ke partai berlogo Ka'bah tersebut.
"Saya saring, saya ukur ya banyak kurang lebih 100 lebih yang saya anggap punya potensi untuk terus berjuang dalam politik. Kemudian saya ajak berbincang-bincang dan ternyata pilihannya jatuh di Partai Persatuan Pembangunan," ujarnya, Senin (1/5/2023).
Menurutnya, banyak sekali teman-teman dan koleganya yang masih bersama dirinya menunggu arahannya dalam menentukan arah politik di 2024.
"Karena semangat (mereka) ada, kualitasnya ada, kesungguhannya dan tekadnya ada, tapi masih belum tahu mau ke mana untuk menyampaikan aspirasi politiknya itu ke mana," kata Wiranto.
Mantan Menko Polhukam ini menyebut lebih 100 lebih kader yang dititipkan ke PPP. Langkah ini juga nantinya akan diikuti oleh pengikutnya di daerah-daerah yang tergabung dalam Jenderal Wiranto Club (JW Club).
"Kemudian di daerah juga akan ada suatu gerakan yang sama di mana JW Club akan mengikuti saudara-saudaranya yang hari ini telah melakukan deklarasi untuk masuk ke keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan," tuturnya.
Pertemuan dengan Prabowo
Sementara itu, sore tadi dalam pertemuannya dengan Prabowo Subianto, Wiranto juga menyerahkan sejumlah eks kader Hanura untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Wiranto mengatakan, ada sejumlah koleganya yang merupakan mantan kader Partai Hanura masih ingin berkontribusi untuk memajukan Indonesia dengan cara berkiprah di dunia politik.
Kader eks Hanura yang memilih Gerindra cenderung berbasis nasionalisme. Sementara kader yang berbasis Islam berkiprah di PPP.
"Saya tidak ingin mereka berhenti berjuang, banyak partai politik yang baik, ternyata memang yang cenderung basic nasionalisme itu memilih Gerindra. Yang lebih banyak bernapaskan agamis Islam terutama saya serahkan untuk bisa berkiprah ke PPP," kata Wiranto.
Dia pun membeberkan alasan memasukkan para pengikutnya ke Partai Gerindra.
"Karena memang saya melihat bahwa Gerindra ini betul-betul menghormati, menghargai para pendahulu kita. Saya katakan Partai Gerindra ini sudah menangkap aspirasi mereka yang mewujudkan Indonesia bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," tuturnya. (*)