Membanggakan! Atlet Sepak Takraw Putri Asal Kepulauan Meranti Ini Wakili Indonesia di SEA Games Kamboja, Sempat Tak Dipedulikan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Atlet sepak takraw wanita asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Wan Anisa Rachmadi mengharumkan nama Riau di tingkat internasional. Ia mewakili tim sepak takraw putri Indonesia bertanding pada ajang SEA Games di Kamboja berlangsung pada 4-17 Mei 2023 mendatang.
"Alhamdulillah, anak kita terpilih untuk ikut bertanding di SEA Games. Insha Allah tanggal 3 Mei sudah berangkat ke Kamboja bersama rombongan," kata ayah Anisa, Wan Bustamam, Minggu (30/4/2023).
Anisa, meskipun berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti, namun kata Wan Bustaman, saat ini tercatat sebagai atlet takraw mewakili Kabupaten Bengkalis. Pada Porda Riau di Kuansing beberapa waktu, Kabupaten Kepulauan Meranti tidak mengirim atletnya. Anisa akhirnya diboyong Kabupaten Bengkalis dalam Porda Riau di Kuansing dan hasilnya meraih 3 medali emas.
Anisa gadis cantik asal Kelurahan Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti ini meniti karir dari bawah dan penuh perjuangan. Posisinya ditempatkan sebagai smasher atau pemain yang bertugas untuk menyerang tim lawan. Namun, dukungan orangtua dan doa orang di sekelilingnya
menjadi jalan bagi Anisa hingga bisa meraih prestasi sampai saat ini.
"Saya sangat mendukung pilihan ananda Anisa sebagai atlit takraw. Suksesnya ini selain latihan yang keras juga ada doa orang-orang di kampung," ungkap Wan Bustamam.
Anisa berangkat ke Sea Games di Kamboja bersama 7 atlit yang lainnya se-Indonesia.
"Proses pemilihan atlit ini sangat ketat, Alhamdulillah ananda kita satu-satunya dari Riau yang terpilih. Saya mohon kepada siapapun, agar ananda kita sukses di Sea Games Kamboja nantinya. Sehingga ananda bisa mengharumkan nama kampung dan negara ini," ujar Wan Bustamam.
Pada usia 19 tahun, Wan Annisa terpilih sebagai salah satu pemain yang akan memperkuat tim sepaktakraw Riau ke PON 2021 Papua. Sayangnya, tak satu pun pengurus olahraga atau pemangku kepentingan Kabupaten Kepulauan Meranti yang peduli padanya.
Anisa bersedih hati karena peristiwa itu, padahal semestinya dia berbahagia di momen tersebut. Tersebab, Annisa adalah satu-satunya pemain sepaktakraw asal Kabupaten Kepulauan Meranti yang terpilih membela Riau di PON Papua.
Berlatih di Kampung
Menjadi pemain sepak takraw sepertinya sudah menjadi jalan hidup Annisa. Dia berlatih sejak kecil di kampungnya, Teluk Belitung yang kemudian membawanya terpilih sebagai salah satu pemain yang masuk dalam PPLP Dispora Riau.
Gadis berambut kriwil ini bekerja keras dalam latihan yang digembleng oleh pelatih Supardi Hutabarat, Edi Isnanto dkk. Selama di PPLP Riau, dia pernah mengikuti berbagai kejuaraan daerah maupun nasional tingkat pelajar.
Prestasi tertingginya, antara lain meraih perunggu di Kejurnas Sumatra Barat, Sulawesi Barat, dan Popda Pekanbaru mewakili Meranti. Yang terakhir, Annisa juga menjadi bagian dari tim putri Riau saat menjadi juara Kualifikasi PON Wilayah Barat di Sukabumi, Jabar. Keberhasilan itulah yang mengantarkan Riau lolos ke PON 2021 Papua ini.
Gadis muda yang kini kuliah di Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning (Unilak) ini tak menyangka bisa menjadi bagian dari tim putri senior Riau untuk berlaga di PON waktu itu.
"Saya bahkan tak pernah terbayang menjadi atlet PON Riau. Tapi saya bersyukur, ini buah dari kerja keras saya selama ini. Semoga Tuhan selalu menjadikan saya orang yang bersyukur dan tetap bisa selalu rendah hati," kata salah satu killer muda putri terbaik milik Riau ini.
Annisa mengaku telah memilih sepaktakraw sebagai jalan hidupnya. Salah satu pemain yang diandalkan untuk smes (killer) ini ingin menaikkan derajat keluarga dan membanggakan orangtuanya lewat cabang olahraga asli masyarakat Melayu ini.
"Saya ingin terus berlatih keras sampai titik puncak kemampuan saya. Saya merasa masih sangat muda, dan masih panjang perjalanan saya," jelasnya
Ditambahkannya, uneg-uneg yang disampaikannya ini sebagai rasa iri dirinya dengan atlet daerah lain yang pembangunan olahraganya dilakukan secara serius dan tidak main-main. Termasuk dalam memperhatikan atlet-atletnya.
Dia berharap Kabupatan Kepulauan Meranti bisa mencontoh daerah tersebut agar lahir atlet-atlet dari berbagai cabang olahraga dari Meranti yang berprestasi di tingkat Riau, nasional, atau bahkan internasional.
"Saya minta maaf dengan apa yang saya sampaikan ini. Saya tetap berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya selama ini hingga saya bisa memakai seragam Riau di even nasional dan internasional. Terutama kepada pengurus PSTI Meranti yang telah mengantarkan saya mencapai cita-cita membela Riau," pungkasnya. (R-01)