Kapten Kapal Ditetapkan Jadi Tersangka Terbaliknya Speedboat Evelyn Calisca 01 yang Tewaskan 12 Orang di Perairan Inhil
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kepolisian menetapkan dua orang tersangka dalam tragedi tenggelamnya kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 di Perairan Guntung, Indragiri Hilir, Kamis (27/4/2023) lalu. Kapten kapal dan seorang awak kapal lainnya dijadikan sebagai tersangka yang menyebabkan 12 penumpang tewas.
"Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolres Inhil AKBP Norhayat Asmad dilansir jpnn, Sabtu (29/4/2023).
Adapun tersangkanya yakni Sahran (SH) yang merupakan kapten kapal dan seorang lagi Acok (A). Sosok Acok merupakan awak kapal yang mengemudikan SB Evelyn Calisca 01 sesaat sebelum terbalik diduga karena over kapasitas. Ia diduga menggantikan sementara Sahran yang sedang istirahat.
"SH merupakan kapten kapal, dan A yang menggantikan SH mengemudikan kapal,” bebernya.
Sebelumnya, pagi tadi Tim SAR Gabungan menemukan korban terakhir yang hilang dalam insiden terbaliknya kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 di Perairan Guntung, Sabtu (29/4/2023). Pencarian yang dilakukan pada luas area sejauh 80 Nm pagi tadi, menemukan satu korban berjenis kelamin perempuan.
Diduga kuat korban atas nama Charmel Zhalma Allaya (17) adalah penumpang yang ikut tenggelam dalam tragedi kecelakaan tunggal di perairan laut pada Kamis siang lalu.
Adapun jenazah korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi sungai Perairan Guntung dalam keadaan telungkup. Korban ditemukan kurang lebih jarak 1 Nm dari lokasi kejadian. Korban telah dievakuasi dan akan diserahkan ke pihak keluarga.
Kepala Kantor SAR Pekanbaru I Nyoman Sidakarya menerangkan, dengan telah ditemukannya korban yang hilang terakhir, maka jumlah penumpang SB Evelyn Calisca 01 yakni sebanyak 76 orang. Dengan rincian korban selamat 64 orang dan meninggal dunia 12 orang.
Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian terdiri dari Pos SAR Tembilahan, Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Polres Inhil, Polairud Inhil, TNI AL, Tim DVI Polda Riau, Bea Cukai Tembilahan, Bea Cukai Pekanbaru, Polsek Kateman, BPBD Inhil, Koramil Kateman, KPLP Tanjung Uban, Babinsa Guntung, Koramil Kateman, KSOP Sungai Guntung, Bakamla dan masyarakat Guntung.
"Terima kasih kami ucapkan atas kerja samanya Tim SAR Gabungan. Semoga tetap sinergi. Dengan ditemukannya korban, maka Ops SAR Kapal SB Evelyn Calista 01 saya nyatakan ditutup," terang I Nyoman Sidakarya dalam keterangan tertulis diterima SabangMerauke News, Sabtu siang ini.
Nahkoda dan ABK Diamankan Polisi
Sebelumnya, Kepolisian mengamankan lima awak kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Perairan Guntung, Indragiri Hilir, Kamis (17/4/2023) siang kemarin. Kelimanya diproses untuk dimintai pertanggungjawaban atas kecelakaan laut yang sementara menewaskan 11 penumpang.
Kepala Polda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menyatakan, kelimanya terdiri dari nahkoda SH dan 4 ABK masing-masing BP, H, A dan SP serta penanggungjawab pelayaran berinisial A.
"Akan kita lakukan penyidikan apabila terdapat unsur perbuatan melanggar hukum atau unsur kelalaian yang disengaja," kata Irjen Iqbal kepada media, Jumat (28/4/2023).
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Nandang menyatakan sempat terjadi pergantian nahkoda sebelum kapal terbalik. Kapal dengan tujuan Tembilahan-Tanjung Pinang, Kepri tersebut singgah di Pelabuhan Syahbandar Guntung untuk menaikkan penumpang.
Kapal kemudian melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Sei Guntung dengan dinahkodai oleh Acok lantaran Sahran ingin istirahat sebentar dan makan siang.
"Setelah 15 menit lepas tali dari Pelabuhan Sei Guntung, sekira pukul 13.25 WIB di Perairan Desa Air Tawar Kecamatan Kateman, Evelyn Calisca 01 menabrak kayu hingga mengakibatkan kapal itu terbalik," kata Kombes Nandang.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan telah membawa 9 dari 11 jenazah korban kecelakaan terbaliknya kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 dari Rumah Sakit Raja Musa, Guntung ke Tembilahan. Mayat korban dievakuasi ke Posko Pelindo Tembilahan untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara, dua korban tewas lainnya saat ini masih berada di RS Raja Musa Guntung menunggu konfirmasi dari pihak keluarganya. Kedua korban yakni Riyan dan Nadia merupakan pasangan suami istri. Pasutri ini merupakan warga Perigi Jaya, Kecamatan Kuala Indra, Indragiri Hilir.
"Kedua korban tersebut (Riyan dan Nadia) merupakan suami istri," kata Kepala Kantor SAR Pekanbaru I Nyoman Sidakarya lewat keterangan tertulis diterima SabangMerauke News melalui Humas SAR Pekanbaru, Kukuh Widodo, Jumat (28/4/2023) pukul 11 siang tadi.
Kecelakaan kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 juga menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Berdasarkan data Tim SAR Gabungan, kematian pasangan suami istri juga menerpa korban atas nama Ahmad Bahri dan Dini. Pasutri ini merupakan warga Lorong M Boya, Tembilahan.
Adapun kesembilan korban tewas yang dibawa ke Tembilahan yakni:
1. Dini (Lorong M Boya Tembilahan)
2. Ahmad Bahri (Suami Dini)
3. Zalianava (Keritang Kota Baru)
4. Roni Juliansyah (Jalan Pelita Jaya, Tembilahan)
5. Isyah Nursabila (Tembilahan)
6. Mikha Septia Nur Sakila (Tembilahan)
7. Desi Priyanti (Tembilahan)
8. Khalifa Rezekta (Tembilahan)
9. Kezia Rasya (Tembilahan)
Penyebab Masih Misterius
Sebelumnya diwartakan, spekulasi dan teka-teki penyebab terbalik hingga tenggelamnya kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 di perairan laut Indragiri Hilir, Kamis (27/4/2023) siang kemarin masih belum terungkap. Di tengah misteri tersebut, pertanyaan soal jumlah penumpang yang menjadi korban juga masih belum terang benderang.
Data korban penumpang yang beredar di publik masih kerap berubah-ubah. Awalnya disebut kalau penumpang yang berlayar dari Pelabuhan Tembilahan hanya sebanyak 51 orang berdasarkan catatan manifes.
Belakangan, jumlah penumpang yang berada di dalam kapal justru bertambah. Kantor SAR Pekanbaru menyatakan jumlah penumpang kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Perairan Guntung, Pulau Burung, Inhil tersebut sebanyak 74 orang (sebelumnya disebut 78 orang).
Sementara itu, Kapolres Inhil AKBP Norhoyat kemarin sore menyebut jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 12 orang.
Tidak adanya kepastian jumlah penumpang yang berada di dalam kapal menimbulkan tanda tanya tentang pengawasan pelayaran yang dilakukan otoritas terkait. Hal ini juga akan menyulitkan upaya pengungkapan penyebab terbaliknya kapal apakah diduga karena kelebihan muatan.
Dalam kertas manifes kapal yang beredar di media sosial, tercatat jumlah penumpang hanya sebanyak 51 orang. Namun, laporan menyebutkan kalau SB Evelyn Calisca 01 dengan tujuan Tanjung Pinang, Kepri tersebut sempat singgah menjemput penumpang di Pelabuhan Syahbandar Guntung. Namun, belum jelas berapa penumpang yang naik dari pelabuhan tersebut. Ada pihak yang menyebut penumpang yang naik hanya 6 orang.
Namun, soal dugaan kuat kapal melebihi muatan langsung dibantah oleh Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tembilahan, Capt Suratno. Ia menyatakan belum bisa memastikan terjadinya overload pada tumpangan kapal cepat tersebut.
Namun, Suratno menyebut kalau kapasitas kapal maksimal sebanyak 66 orang. Menurutnya, penumpang yang naik dari Pelabuhan Tembilahan berjumlah 51 orang, terdiri dari 45 orang dewasa dan 6 anak-anak.
Ia menyebut kalau berdasarkan informasi dari UPP Sungai Guntung, penumpang tambahan yang naik dari tempat itu sebanya 6 orang.
"Secara jumlah kapal hanya terisi 90 % dari kapasitas saja. Berarti kapal tersebut tidak penuh,” kata Suratno dikutip jejakkasus.id, Kamis kemarin.
Klaim total jumlah penumpang yang diangkut kapal Evelyn Calisca 01 menurut Suratno tersebut, berbeda dengan data temuan SAR Pekanbaru.
Hingga kini tidak diketahui secara pasti berapa jumlah penumpang kapal. Hanya saja, dalam arus balik Lebaran ini dilaporkan kalau penumpang kapal membludak.
Tenggelamnya kapal berdasarkan informasi yang diperoleh, diawali oleh tertabraknya tunggul kayu nipah di perairan tersebut. Kapal kemudian menjadi oleng dan tak bisa dikendalikan hingga akhirnya terbalik. Namun, saat ini gelombang laut tidak terlalu tinggi. (*)