Adian Cemeeh Prabowo: Pengalamannya Kalah Terus, Gak Asyik Lawan Gak Seimbang!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Perang opini antar pendukung capres mulai pecah. Para elit politik menggencarkan aksi psywar menyerang rival potensial capres.
Pasca deklarasi Ganjar Prabowo sebagai capres, elit PDI Perjuangan sungguh yakin jagoannya bakal menang. Aksi sindir pun terjadi.
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Adian Napitupulu dalam sebuah acara diskusi menyindir Prabowo Subianto yang merupakan bakal capres dari Partai Gerindra. Ia menyampaikan sindirannya di depan politisi Partai Gerindra Andre Rosiade saat acara rilis survei Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023) kemarin.
Adian mengaku tak takut dengan Prabowo yang digadang-gadang bakal kembali maju sebagai capres di Pilpres 2024. Alasannya, Menteri Pertahanan RI itu tak punya pengalaman menang sebagai kontestan pilpres.
"Bagaimana kita mau takut atau kita khawatir, kalau melawan Prabowo yang berkali-kali kalah. Prabowo belum pernah punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus," kata Adian.
Pentolan aktivis 98 ini juga sempat menyebut tak asyik untuk PDIP bila kembali melawan Prabowo yang sudah berkali-kali kalah di pilpres.
"Sebenarnya nggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. Kayanya gimana gitu. Nggak asyik gitu lho. Ndre sorry, Ndre, he, he, he," jelas Adian yang kini didapuk sebagai Wakil Ketua Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo tersebut.
Menanggapi itu, Andre Rosiade mengingatkan Adian agar tidak merendahkan dan angkuh. Dia menyinggung perjuangan politik Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Lincoln.
Andre meminta agar Adian bisa membaca sejarah. Menurut dia, Abraham Lincoln sebelum jadi Presiden AS, berkali-kali gagal menjadi anggota DPR hingga senat Amerika Serikat.
"Nggak apa-apa. Mungkin nggak baca sejarah juga. (Abraham) Lincoln itu kalah 20 kali, yang ke 21 itu menjadi Presiden Amerika," ujarnya.
Adian pun merespons agar Andre tidak usah emosional. Dia bilang omongannya hanya ingin agar di Pilpres 2024 ada lawan seimbang untuk Ganjar Pranowo.
"Tidak bermaksud angkuh tidak bermaksud merendahkan, tidak. Cuman bisa nggak sih kita dapatkan lawan yang memang seimbang gitu loh. Itu doang," kata Adian.
Survei Unggulkan Prabowo
Sebelumnya, kandidat calon presiden Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dalam survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023). Prabowo Subianto dalam survei itu disebut memilki tingkat elektabilitas 28, persen, sementara capres PDI Perjuangan berada di level 27,5 persen.
Survei diawali dengan simulasi 20 nama calon presiden. Responden awalnya diberi pertanyaan 'Di antara calon presiden berikut ini, siapa yang akan Bapak/ Ibu/ Saudara pilih dalam Pilpres 2024?'.
Berikut hasil survei Poltracking Indonesia:
1. Prabowo Subianto: 28,8%
2 Ganjar Pranowo: 27,5%
3. Anies Baswedan: 19,3%
4. Ridwan Kamil: 3,0%
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 2,8%
6. Erick Thohir: 2,3%
7. Sandiaga Uno: 1,7%
8. Andika Perkasa: 1,6%
9. Ahmad Heryawan: 1,3%
10. Mahfud Md: 1,2%
11. Khofifah Indar Parawansa: 0,8%
12. Muhaimin Iskandar: 0,7%
13. Airlangga Hartanto: 0,4%
14. Puan Maharani: 0,3%
15. Muhammad Zainul Majdi: 0,3%
16. Zulkifli Hasan: 0,3%
17. Yahya Cholil Staquf: 0,1%
18. Luhut Binsar Pandjaitan: 0,1%
19. Tito Karnavian: 0,1%
20. Muhammad Mardiono: 0,1%
21. Tidak tahu/tidak jawab: 7,3%
Simulasi kemudian dikerucutkan menjadi 10 nama. Hasilnya ketiga nama tersebut tetap berada di hasil teratas. Rincian hasilnya sebagai berikut:
1. Prabowo Subianto: 30,1%
2. Ganjar Pranowo: 28,3%
3. Anies Baswedan 20,4%
4. Ridwan Kamil: 3,3%
5. Erick Thohir: 2,8%
6. Agus Harimurti Yudhoyono: 2,8%
7. Sandiaga Salahuddin Uno: 1,7%
8. Muhaimin Iskandar: 1,6%
9. Airlangga Hartanto: 0,7%
10. Puan Maharani: 0,5%
11. Tidak Tahu/ Tidak Jawab: 7,8%
Simulasi kembali dikerucutkan menjadi 3 nama capres dengan hasil Prabowo Subianto berada di urutan teratas (33%), disusul Ganjar Pranowo (31,1%) dan Anies Baswedan (22,4%).
"Kami mengukur elektabilitas capres mulai dari 20 simulasi nama kemudian 10 dikerucutkan dan menjadi 3. Kenapa tiga, karena yang kuat, diulang-ulang surveinya selalu tiga itu," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, Jumat (28/4/2023).
Hanta menekankan periode survei tersebut dilakukan saat mencuatnya polemik pembatalan U-20, namun sebelum PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres).
Selain itu, Hanta menilai nama-nama capres yang muncul cukup kompetitif sehingga pemilihan cawapres bisa menentukan perolehan suara.
"Ini setelah ada koreksi isu U-20 tapi belum ada deklarasi Ganjar Pranowo. Angkanya Prabowo-Ganjar terpaut tipis di margin error tapi relatif terpaut di atas Pak Prabowo 28,8%. Disusul Ganjar di 27,5% lalu Anies baswedan 19,3%.
"Peta elektabilitas capres yang cukup kompetitif tadi, kedua beda kalau Pak Jokowi di periode kedua, Pak SBY periode keduanya bisa leluasa ambil cawapres, maka di mana peta ketiga orang cukup kompetitif, maka variabel cawapres cukup penting dilihat," imbuhnya.
Poltracking menyatakan survei ini dilakukan pada periode Februari, Maret, April 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah.
Margin of error survei berada di +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung. (*)