Parah! Limbah Medis Puskesmas Bandul Kepulauan Meranti Berserakan, Jarum Suntik Jadi Mainan Anak-anak
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Limbah medis di Puskesmas Bandul, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kepulauan Meranti tak dikelola dengan baik alias semberawut. Bahan sisa medis yang berbahaya untuk kesehatan tersebut justru dibiarkan berserakan di pekarangan puskesmas tersebut.
Warga pun protes atas carut marut pengelolaan limbah medis di puskesmas itu. Terlihat banyaknya sampah medis berserakan berupa sisa kotak obat, perban bekas, sarung tangan medis, botol dan selang infus, jarum suntik hingga botol ampul bekas obat yang dibakar begitu saja di halaman belakang Puskesmas.
Limbah medis yang terlihat berserakan itu dapat dipantau dan dijangkau hingga mengundang perhatian warga setempat.
Warga setempat bernama Eeng menyatakan limbah medis di puskemas itu tidak dikelola dengan benar. Pihak Puskesmas diduga sengaja membuang dan membakar limbah yang mengandung racun tersebut bersama dengan sampah yang lain.
Celakanya kata dia, jarum suntik bekas itu sering dijadikan mainan oleh anak-anak di tempat tinggalnya.
"Parahnya limbah ini berserak dan dapat dijangkau oleh warga. Kami bingung kok bisa seperti ini. Malah terkadang anak-anak disini menjadikan suntikan bekas itu dibikin mainan. Warga resah," ujar Eeng, Kamis (27/4/2023).
Kepala Puskesmas Bandul, Ahmad Daud saat dikonfirmasi awalnya tak mengakui adanya limbah medis yang berserakan di tempat pembuangan sampah yang ada di pekarangan puskesmas tersebut. Namun setelah ditunjukkan foto yang beredar, akhirnya ia tak menampik adanya pelanggaran tersebut.
"Saya juga tidak mengerti kenapa bisa seperti itu. Apalagi ada laporan masyarakat bahwa ada anak-anak yang bisa mengambil bekas suntikan dibuatkan mainan saya juga bingung," kata Ahmad Daud.
Daud mengaku, jika selama ini limbah medis Puskesmas Bandul selalu dimasukkan ke dalam tempat yang telah disediakan. Selain itu, kata dia, untuk sampah medis itu selalu dimasukkan ke dalam kantong khusus.
Namun ia tidak bisa memberikan jawaban pasti kenapa sampah tersebut bisa berserakan dan dibakar begitu saja.
Disinggung soal kelalaian ini, Daud hanya mengatakan jika sampah itu tercecer saat akan dibuang di tempat khusus.
"Kita menggunakan jasa angkutan pihak ketiga. Dan masih berjalan kerjasama itu antara puskemas dengan PT Selion Pekanbaru. Tapi kita tak tahu kenapa bisa seperti terjadi seperti itu, yang jelas kalau perawat sudah paham memilah sampah ini, bisa jadi itu tercecer," kilahnya.
Dipanggil Polisi
Diungkapkan Daud, saat ini sampah limbah medis tersebut menumpuk di puskesmas karena belum diangkut oleh pihak ketiga.
"Belum pernah diangkut sejak saya berada di sini. Saya pun tidak tahu teknisnya bagaimana, karena memang saya baru bertugas di sini," ungkapnya.
Terkait hal ini, kata Daud, dirinya juga sedang diproses oleh pihak kepolisian dan akan memberikan keterangan terkait hal tersebut.
"Saya juga ada panggilan dari pihak kepolisian terhadap laporan warga terkait limbah ini. Saya akan memberikan keterangan besok," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Meranti Syaiful Bakhri mengatakan, membuang limbah medis sembarangan sangat tidak diperbolehkan karena limbah medis termasuk jenis B3.
"Ada prosedur tertentu bahwa limbah B3 harus disimpan di TPS B3 khusus, kemudian diberikan ke pihak ke tiga pengolah limbah B3 untuk dimusnahkan. Terkait adanya Puskesmas yang diduga membuang limbah itu sembarangan, akan kita tindaklanjuti dan diberikan pembinaan," jelasnya. (R-01)