Follower Akun Twitter Demokrat Anjlok Tinggal 168 Awalnya 228 Ribu, Apa Masalahnya?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Masalah sedang menerpa akun Twitter milik Partai Demokrat. Tiba-tiba saja jumlah follower-nya ambles.
Pada pukul 12.47 WIB, Kamis (27/4/2023) siang ini, jumlah follower atau pengikut akun Twitter Demokrat hanya tinggal 168. Padahal selama ini akun Twitter Demokrat diikuti 228 ribu pengguna.
Adapun cuitan terakhir akun tersebut yakni soal silaturahmi Ketua Umum Demokrat AHY dan keluarga ke kediaman bakal capres Anies Baswedan. Cuitan itu dibuat 22 jam lalu.
Deputi Bakomstra Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, memberikan penjelasan soal akun Twitter Demokrat. Panca menyebut Twitter eror hingga membuat akun Demokrat sempat terkunci.
"Twitter lagi error, akun Demokrat sempat kekunci (dan sempat hilang)," kata Panca.
Pihaknya sudah menghubungi Twitter untuk mengembalikan akun mereka. Demokrat menyatakan butuh waktu agar akun Twitter mereka kembali seperti kondisi semula.
"Akhirnya harus hubungi pihak Twitter dan balikin akun. Setelah akun balik, butuh proses untuk mengembalikan ke posisi semula. Jadi saat ini sedang dalam proses mengembalikan ke posisi semula dari pihak Twitternya," ujar Panca.
"Saya lagi push pihak Twitter untuk mengembalikan akun ke posisi semula. Tim sedang ke kantor Twitter langsung. Lewat online lambat progresnya," kata Deputi Bakomstra Partai Demokrat Cipta Panca Laksana di Twitter, Kamis (27/4/2023).
Panca menduga soal lambatnya pemulihan akun Twitter Demokrat terkait kebijakan CEO Twitter Elon Musk.
"Prosesnya berjalan lambat, saya duga karena si Elon Musk kurangi 75% karyawan, termasuk programmer, jadinya banyak bugs dan tidak cepat tertangani," kata Panca.
Demokrat sejak tanggal 24 April, sudah menghubungi Twitter soal masalah ini. Kantor yang disambangi Demokrat pun, kata dia, hanya kantor petinggi Twitter, bukan operasional keseluruhan.
"Tanggal 24 sudah tektokan dengan Twitter akun dibalikin tapi perlu proses pemulihan katanya. Udah kirim orang ke kantor Twitter tapi itu ternyata kantor CEO-nya aja bukan kantor operasional keseluruhan," ujar dia. (*)